Perintah Ibu Presiden kepada Orang Kalimantan untuk Menanam Pohon, Are You Kidding Me???

Ini tulisan saya beberapa bulan lalu, sempat jadi headline di Kompasiana. Sekedar gambaran tentang penyakit hipokrit yang diderita pemerintah.



Waktu telah lewat jam 12 malam, angka di kalender gugur lagi, dan saya masih belum bisa tidur. Iseng-iseng saya buka akun instagram. Munculah beberapa foto, salah satunya dari akun @aniyudhoyono. Terlintas keinginan untuk melihat koleksi foto beliau. Saya memang pengikut akun tersebut pasca polemik tentang salah satu fotonya.

Menggeser layar semakin ke bawah, saya melihat foto Ibu Ani sedang menanam pohon. Dalam keterangannya tertulis: “Ibu Negara menanam pohon tanda kelahiran cucunya, Almira (Aira) Tunggadewi Yudhoyono. Halaman samping Istana Merdeka, Jakarta, 17 Agustus 2008”
Foto yang disukai oleh 1340 akun ini mendapat 62 komentar, salah satunya oleh @uli_cohen yang berbunyi: “Tanam seribu pohon buat kalimantan”, yang kemudian dikomentari oleh @aniyudhoyono: “Bagusnya orang Kalimantan sendiri yang tanam pohon di Kalimantan, lagi pula jangan hanya seribu, kurang banyak. Semilyar, baru oke”.

Melihat tanggapan yang dilontarkan oleh akun @aniyudhoyono, saya tertegun sejenak (sejenak saja), lalu kemudian merasa sangat dongkol sedongkol-dongkolnya oleh kata-kata tersebut. Bagaimana bisa Ibu Ani yang notabene adalah Ibu Negara (karena @aniyudhoyono adalah akun resmi beliau) mengatakan hal semacam itu?

Bukankah hutan di Kalimantan itu rusak juga atas restu pemerintah yang dikepalai oleh suaminya? Bagaimana mungkin dia menyuruh orang Kalimantan menanam pohon untuk menyelamatkan hutan? Apa dia pikir orang Kalimantan (terutama masyarakat adat) itu tidak menjaga hutan sehingga pulau itu seperti kepala yang hampir gundul? Apa dia tidak pernah tau bagaimana usaha orang Kalimantan mempertahankan tanah dan hutannya melawan perusahaan dan segala regulasi peranakan pemerintah daerah maupun pusat yang bernafsu memperkosa hutan Kalimantan yang perawan itu?

Saya jadi ingat program tanam semilyar pohon, program one man one tree, dan sejenisnya. Program-program seperti itu hanyalah make up untuk menutupi bopeng-bopeng di muka pemerintah yang telah banyak menebangi hutan-hutan untuk dikonversi jadi kebun kelapa sawit atau tambang. Masih ingat rencana pemerintah yang akan memasukkan kebun sawit menjadi hutan kelapa sawit (yang untungnya batal karena mendapat protes luas)?

Duh wong Indonesia, kasian betul ya. Sudah negara rusak-rusak lingkungan, eh malah kita yang suruh perbaiki. Sudah negara perkosa hutan Kalimantan, eh penduduknya yang suruh tanggung jawab…

btw, ini sekedar catatan pelampiasan biar saya ga makin dongkol dan susah tidur, padahal harus bangun pagi untuk kerja.

2 komentar :

  1. ga mikir tu ibu2
    mereka ambil se buat dipusatmua

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahhha iya, mungkin doi keberatan sanggul jadinya susah mikir ya

      Hapus

 

Mengenai Saya

follow my insta

Instagram

Protect Paradise

Blogger templates