INI RAWON LEPEK, BUKAN RAWON DOG!


Perjumpaan saya dengan kuliner ini adalah sebuah kesalahan yang sama sekali tak perlu disesali. Ya, saya anggap kesalahan karena sebenarnya bukan ini tujuan kami. Malam itu saya kepingin makan Rawon Dog. Tenang, ini bukan rawon berdaging anjing, kok. Tambahan kata Dog itu menggambarkan bunyi botol kecap yang bertumbukan dengan meja. Konon itulah khas dari warung yang hanya saya dengar ceritanya namun belum pernah merasakan. Maka, berangkatlah saya bersama seorang kawan berinisial Rizka Arif Setyawan (inisial kok lengkap) yang katanya berlangganan Rawon Dog ini sejak kecil. Ah, beruntungnya saya punya
pemandu berpengalaman.

Di seberang pasar kami memasuki gang kecil yang oleh Rizka disebut Gang Monalisa karena di ujung gang tadi (dulu) ada studio foto terkenal bernama Monalisa. Saat memesan dua porsi rawon, saya menunggu-nunggu aksi penjual menghantam meja dengan botol kecap hingga muncul suara yang melegenda itu. tapi hingga rawon tersaji di depan mata, bunyi tadi tak pernah terdengar. Apa sudah ganti adat?


Maka sambil makan dan foto-foto bergantian dengan kamera DSLR, iphone, hingga ponsel china murahan, saya bertanya kenapa warung ini diberi nama Rawon Dog. Jawabannya sungguh tak terduga, "Ini bukan Rawon Dog, mbak. Rawon Dog sudah tutup, ga ada penerusnya. Dulu tempatnya di situ", kata Ibu Penjual sambil menunjuk sebuah bekas lapak. Welhadalah... berarti sejak kecil, kawan saya ini salah paham rupanya. Tapi masa' iya? HHmmm...


Hah, ya sudahlah, lupakan Rawon dog itu. Toh rawon yang saya makan ini juga enak, kawan saya itu tanduk, habis dua porsi dia. Memang, ukuran penyajiannya tergolong mini dan unik karena bukan menggunakan piring atau mangkuk melainkan lepek. Dan karena itulah rawon ini diberi judul Rawon Lepek. Nah!


Saat ini, si Ibu penjual yang saya lupa namanya adalah penerus generasi ketiga. Ia mewarisi usaha rawon ini dari ibunya yang merupakan anak dari pionir Rawon Lepek ini. Kata kawan saya, dulu jaman dia kecil yang jualan masih simbah-simbah, saking seringnya makan di situ sampai simbahnya hapal sama tampangnya.

Saya kenyang makan rawon dan senang dengan pengalaman makan di tempat baru, tapi saya masih penasaran, di mana Warung Dog ituuuuuuuuu???



Foto-foto ini diambil dengan ponsel china murahan milik saya, entah oleh saya atau Rizka :) dokumentasi lebih serius ada di kamera DSLR yang kini sudah tidak di tangan saya. Tapi gpp, tulisan gojekan moso' fotone serius...





0 komentar :

Posting Komentar

 

Mengenai Saya

follow my insta

Instagram

Protect Paradise

Blogger templates