TAK ADA PERPUSTAKAAN UMUM DI CEPU

Gambar diambil dari http://advocate4libraries.csla.net/

Tak ada perpustakaan umum di Cepu.
Kota yang bangga akan julukan kota minyak ini tak punya perpustakaan umum yang siapa saja boleh datang.
Bacalah! Begitu firman Tuhan pertama untuk Muhammad sang junjungan.
Meskipun yang dimaksud tentu bukan hanya membaca aksara, tapi juga dunia.
Dan membaca dunia tentu perlu ilmu pengetahuan, wawasan, dan pandangan
Yang kita peroleh dari guratan para penulis, para pewarta, para pandita.

Tak ada perpustakaan umum di Cepu.
Kota yang termahsyur seantero negeri karena sumber daya alamnya tak punya perpustakaan yang siapa saja boleh memasukinya.
Buku adalah jendela dunia, begitu pepatah berkata.
Bila jendela itu tak pernah terbuka, maka kegelapan yang akan setia menemaninya.
Dan bila hanya kegelapan teman kita, maka serampangan gerak kita, hanya rasa takut yang meletup-letup, yang dengan begitu kita akan gampang nurut.

Tak ada perpustakaan umum di Cepu.
Kampung halamanku semakin hari semakin dijejali budaya konsumsi dan lupa cara produksi.
Hotel-hotel berdiri, gedung departemen store yang tinggi, dan tak ada perpustakaan umum barang se-centi.

Tak ada perpustakaan umum di Cepu.
Kota yang lebih dari seabad ikut menjalankan kehidupan negeri ini dengan minyak bumi.
Seratus tahun mengabdi, nasib Cepu masih begini.
Posisinya tak pernah berganti, masih jadi tukang setor hasil bumi sambil jadi kuli.

Cepu, 10 April 2014


1 komentar :

  1. Seriously, i'm so happy to find your blog. Senang rasanya ada orang yang punya pemikiran sama seperti saya mengenai Cepu, bedanya saya nggak pernah menuliskannya. Saya juga asli Cepu yang sekarang murtad ke Jakarta. Saya juga selalu jenuh kalau saya terpaksa harus menghabiskan hari-hari di kampung halaman. Saya juga meratapi nasib Cepu yang nggak punya perpustakaan, galeri seni dan tempat2 yang mencerdaskan. Yang ada cuma angkringan. Tapi lalu saya ketemu tempat asyik namanya Kafe Emp47ujuh, letaknya di Balun, gang depan KUA, dekat Taman Seribu Lampu. Disana saya bisa nyoklat sambil baca-baca novel atau komik. Meskipun dari dulu koleksinya itu-itu saja, tapi bisa jadi obat kalau pas lagi sakau baca. Nggak ada hubungan keluarga dengan pemilik kafe itu jadi tendensinya bukan promosi. Tapi yang punya tempat itu orangnya asik buat diajakin diskusi ttg banyak hal, yang bikin saya selalu mempir ke situ kalau pas di Cepu. Salam Kenal.

    BalasHapus

 

Mengenai Saya

follow my insta

Instagram

Protect Paradise

Blogger templates