Dulu Itu Sepertinya Saya Copy Writer, Bukan Travel Writer



Beberapa bulan lalu, saya membuat sebuah tulisan yang karenanya saya banyak dipuji dan tak sedikit yang mencaci. Tapi tak mengapa, toh pujian dan cacian sering datang menyapa. Sebuah tulisan yang dibaca lebih dari enam ribu kali dan membuat saya akhirnya dipersilahkan keluar dari perusahaan. Lagi-lagi tak apa, kan memang saya sudah tak cocok di sana.


Tulisan itu berbicara tentang kegundahan sebagai seorang travel writer yang bertugas menulis artikel tempat-tempat wisata yang bertujuan agar orang datang ke sana. Sudah jelas, artinya saya harus mengangkat keunggulan dan mengabaikan sisi lain yang berkebalikan. Awalnya ini menyenangkan, sampai akhirnya setelah salah satu artikel saya tentang sebuah kabupaten tayang dan mendapat respon yang sepertinya cukup bagus. Ya, trafficnya langsung tinggi dan setelah itu perusahaan di mana saya bekerja mendapat telepon dari beberapa pengelola wisata di sana yang meminta agar kami datang meliput. Inilah permulaannya.


Tak lama kemudian, ada kejadian sebuah tempat wisata alam yang overload, kelebihan beban jauh dari daya tampung dan dukungnya. Hhhmmm, ini memang tidak ada hubungannya dengan saya karena saya tak pernah membuat artikel tentang tempat itu. Tapi saya tetap merasa, profesi seperti saya ini, yang sering disebut travel writer, punya andil.




Sampai akhirnya, sekarang, saya merasa pekerjaan saya itu bukanlah travel writer. Mungkin lebih cocok disebut copy writer, karena tugasnya jelas, membuat sesuatu terlihat menarik, mengangkat keunggulan agar orang mau datang. Sementara travel writer, yang saya pertanyakan andilnya dalam kerusakan lingkungan itu tentu tidak dikotakkan dan dibatasi dengan strategi branding seperti yang saya lakukan.


Ahay! Saya jadi lega, akhirnya saya tidak takut lagi menjadi travel writer meskipun hanya untuk blog pribadi. Saya boleh menulis apapun yang dirasa perlu atau ingin saya tulis. Saat menceritakan suatu lokasi, saya tak lagi melulu memuja bahwa tempat itu indah, eksotis, sepi, sunyi, perawan, dan lain sebagainya. Saya boleh menyampaikan kabar kalau di sana banyak sampah, vandalisme, eksploitasi, dan hal busuk apapun yang saya temui. Atau boleh juga saya menulis dan memperlihatkan keindahan suatu tempat tanpa memberi tahu di mana letaknya. hahahaha!


Salam.







0 komentar :

Posting Komentar

 

Mengenai Saya

follow my insta

Instagram

Protect Paradise

Blogger templates