Foto jepretan kawan yang baik hati Felix Ari Kristiadi, saat nungguin yang lain yg entah lagi ngapain :) |
Sudah hampir sebulan ini akhirnya aku kembali berdiam di kampung
halaman. Suatu hal yang sebenarnya bukan bagian dari rencanaku. Aku selalu
bosan di kota kecil ini. Tak ada kawan sepermainan, tak ada teman ngobrol
panjang lebar, tak ada tempat nongkrong, tak ada toko buku tempat menghabiskan
waktu, tak ada bioskop, tak ada galeri seni, tak ada ini tak ada itu.
Kegiatanku sat pulang kampung biasanya hanya nonton TV,
sedikit mengobrol dengan orang rumah, bersih-bersih rumah yang sengaja
kulakukan biar cepat lelah lalu bisa tidur lelap di depan kipas angin yang
menyala. Benar-benar membosankan. Percayalah.
Tapi kali ini berbeda, aku memutuskan untuk bergabung dengan
salah satu perusahaan di kota kecil yang menjemukan ini. Maka setelah lunas
minggu pertama, aku langsung kembali ke Jogja di akhir pekan dengan alasan
mengambil pakaian. Padahal aku hanya pingin bertemu kawan, nongkrong,
jalan-jalan, dan sebagainya. Dua hari yang sangat padat.
Belum lagi kembali ke kampung, aku sudah merencanakan minggu
depan kembali ke Jogja atau main ke kota lain. Hahaha. Tapi ini sudah akhir
bulan dan aku belum kembali ke sana.
Kau tahu kenapa? Rupanya banyak hal menarik di kampungku
ini. Banyak sekali yang bisa aku eksplorasi. Mulai dari kuliner, sejarah,
dinamika kota, tempat-tempat menarik yang dari kecil tak pernah kusambangi, dan
masih banyak lagi.
Suatu malam di depan kantor pos saat aku sedang mengantri
membeli Serabi Gantol, tiba-tiba aku merasa ini bukan kampungku. Asing sekali.
Seperti sedang jalan-jalan di kota kecil lalu keluar dari penginapan untuk
mencari panganan. Ya, seperti itu. Persis.
Hah! Itu benar-benar malam yang absurd tapi menyenangkan. Aku
jadi tahu caranya membunuh bosan dan mulai merencanakan apa saja yang akan
kueksplorasi layaknya saat sedang bepergian. Lalu sesuatu yang kuanggap
pembunuh kebosanan ini kujadikan pekerjaan, sementara pekerjaanku tiap pagi
senin hingga jumat itu kujadikan kayu bakar untuk selalu memanasi tungku.
Hobiku ini butuh uang.
Sekarang, di sinilah aku, berpura-pura menjadi turis yang
melancong untuk waktu yang agak lama, sambil harus menghasilkan uang supaya
bisa bersenang-senang dan melanjutkan perjalanan ke tempat lain.
Lantas, kenapa aku harus merencanakan bepergian ke
tempat-tempat jauh kalau ternyata kampung sendiri pun belum tersentuh. Ini
memang kenyataan yang memuakkan bahwa ternyata aku tak mengenal kampungku
sendiri. Sialan! Tapi begitulah, ini hanya persoalan mengakali pikiran.
wah ternyata sama kita mbak :D
BalasHapussaya juga kurang begitu kenal dengan kampung sendiri... selamat mengeksplore ya mbak :)
hehe iya, itu kecelakaan kan namanya. kacau. mari sama2 eksplorasi :)
Hapussuka kata "lantas" :D
BalasHapusselamat mengekplorasi kampung halaman, "kembali" ke masa kecil layaknya sedang bermain mengenali satu per satu sudut kampung
hahahha, ada apa dengan kata "lantas"? Nek "tuntas" piye, om? iyo ki, biar ga jadi alien di kampung sendiri :)
Hapuskata "lantas" kayaknya mang ciri khasmu :D
Hapushuahahha iya po? aku ra sadar malah
Hapusjoss
BalasHapussaya juga kadang asing di kampung sendiri, padahal saya gag merantau :-D
BalasHapussalam kenal mba, tadi ngelihat postnya di group bpi
Salam kenal jg :) wahaaa trnyata saya bnyak temen senasib. Yuk eksplore kampung sendiri :)
Hapus